DISKUSI MUALAF INGGRIS 
Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari  Al-Qur’an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan  bertanya, “Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi [Telah  dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah] mengandung mukjizat  secara ilmiah ? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah  diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa  diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjagkaunya. 
Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.
Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya:
اقتربت الساعة وانشق القمر، وإن يروا آية يعرضوا ويقولوا Ø³ØØ± مستمر، وكذبوا واتبعوا أهوائهم، وكل أمر مستقر …
Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan??”
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati.”
Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…
Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu??? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS.
Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besardalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, ” Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna”. Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.
Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget danberkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?” Mereka pun menjawab, “Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun. Maka presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya. Mereka menjawab,
“Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akanhal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali”.
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan,  “Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, “Mukjizat (kehebatan)  benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam  1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk  mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk  menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak  mungkin salah … Maka aku pun berguman, “Maka, aku pun membuka kembali  Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar, dan … saat itu adalah  awal aku menerima dan masuk Islam. 
Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq
Allah berfirman: “Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun  telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)” Apakah kalian akan membenarkan kisah  yang dari ayat Al-Qur’an ini menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb  Islami Inggris ??Di bawah ini adalah kisahnya: 
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr.  Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan  kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan  mukjizat secara ilmiah ? 
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:
Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim.

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:
Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim.
Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari  Al-Qur’an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan  bertanya, “Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi [Telah  dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah] mengandung mukjizat  secara ilmiah ? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah  diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa  diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjagkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah  membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke  Madinah. Orang-orang musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau  benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang  bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?”  Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba  belah bulan, ..” 
Maka Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah  agar menolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan  telunjuknya ke bulan. Maka Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke  bulan, dan terbelahlah bulat itu dengan sebenar-benarnya. Maka  serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau  benar-benar telah menyihir kami!” Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa  sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya  akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Maka  mereka pun pada menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan.  Maka orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah  menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang  rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka  orang-orang musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang  aneh denganbulan?”Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang  lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dansaling menjauh  masing-masingnya kemudian bersatu kembali…!!!” 
Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya:
اقتربت الساعة وانشق القمر، وإن يروا آية يعرضوا ويقولوا Ø³ØØ± مستمر، وكذبوا واتبعوا أهوائهم، وكل أمر مستقر …
Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika  melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling  seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka  mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan  benar-benar telah tetap ….sampai akhir surat Al-Qamar. 

Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan??”

Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati.”
Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…
Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu??? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS.
Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besardalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, ” Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna”. Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.

Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget danberkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?” Mereka pun menjawab, “Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun. Maka presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya. Mereka menjawab,
“Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akanhal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali”.
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan,  “Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, “Mukjizat (kehebatan)  benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam  1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk  mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk  menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak  mungkin salah … Maka aku pun berguman, “Maka, aku pun membuka kembali  Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar, dan … saat itu adalah  awal aku menerima dan masuk Islam. Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq
ADVERTISE


EmoticonEmoticon